Setelah asik belajar mengenai
pembuatan jamu dan mengenal bahan-bahannya, kita bisa menikmati keindahan alam
desa dengan berjalan kaki ataupun menyewa sepeda onthel dengan menggunakan
atribut seperti baju lurik untuk laki-laki dan juga pakaian yang sering
digunakan penjual jamu gendong ketika dulu. Kostum tersebut juga bisa kita
gunakan untuk mengabadikan momen dengan foto-foto ala penduduk desa. Keindahan
alam dari mulai suasana desa yang tenang, hamparan sawah dengan background
Gunung Kidul yang indah, dan juga aliran sungai yang menenangkan hati pun dapat
kita nikmati dengan jelajah desa tersebut.
Ketika puas berwisata di Desa
Wisata Kiringan, kita dapat membeli buah tangan berupa produk olahan jamu dari
penduduk desa. Produknya pun beragam seperti jamu kemasan, jamu bubuk, jamu
sirup, dan permen jamu pun ada. Nah, varian jamu yang unik dari desa ini adalah
Bir Jogja. Namun jangan salah, meskipun namanya Bir Jogja tapi jamu tersebut
tidak mengandung alkohol karena bahannya menggunakan rempah-rempah yang biasa
digunakan pada jamu. Rasanya manis dan berwarna merah muda, cocok disajikan hangat
maupun dingin. Varian tersebut sengaja dibuat untuk anak muda yang kurang
menyukai jamu karena anak muda biasanya menganggap bahwa jamu memiliki rasa
yang pahit dan tidak enak, sehingga Bir Jogja cocok untuk mengenalkan jamu bagi
anak-anak hingga remaja seperti contohnya mahasiswa Universitas EsaUnggul.
Setelah puas berwisata dan menyelusuri Desa Wisata Jamu Kiringan pastinya perut mulai berbunci menandakan rasa lapar. Di Kota Bantul sendiri banyak sekali rekomendasi makanan khas yang patut untuk dicoba. Nah berikut beberapa rekomendasinya:
Di desa sebelah dari Desa Wisata Kiringan ada makanan yang unik yaitu Miedes. Miedes sendiri adalah Bakmi Pedes yang uniknya mienya sendiri dibuat dari bahan baku ketela. Lalu kemudian dimasak menjadi mie kuah ataupun mie goreng dengan rasa yang pedas.
2. Sate Klathak
Jika kalian pernah menonton film AADC 2, pasti kalian pernah melihat sate ini. Berbeda dari kebanyakan, sate berbahan dasar kambing ini ditusuk dengan besi dan kemudian disajikan dengan kuah gulai. Sate Klathak sendiri memiliki cita rasa gurih dan juga asin.
3. Mangut Lele Mbah Marto
Seperti namanya, makanan ini berbahan baku lele yang kemudian diproses dengan pengasapan. Setelah proses pengasapan, lelenya pun dimasak lagi dengan bumbu pedas dan gurih. Yang unik adalah konsep open kitchen yang diusung membuat kita bisa mencium aroma asap lele yang menambah selera makan.
4. Mie Lethek
Bagi yang belum terbayang, makanan ini mirip dengan bihun. Lethek sendiri memiliki makna keruh, karena warna mienya memang cenderung keruh. Namun, rasanya sangat nikmat berbeda dengan bihun pada umumnya karena mienya memiliki cita rasa gurih dan creamy serta dapat disajikan kering atau berkuah.
Seiring dengan berkembangnya
objek-objek wisata di Yogyakarta, Desa Wisata Jamu Kiringan ini bisa menjadi
pertimbangan untuk dikunjungi oleh siapapun dari mulai anak-anak, orang tua,
ataupun mahasiswa sekalipun. Terlebih lagi para pelajar dan para mahasiswa
seperti dari Universitas EsaUnggul bisa melakukan studi tour di Desa
Wisata Jamu Kiringan. Tak hanya belajar mengenai budaya yaitu jamu, kita juga dapat menikmati keindahan alam di desa tersebut dan setelahnya bisa mencoba rekomendasi kuliner di sekitaran desa. Oleh karena itu, Ini
Kebanggan Kota Ku yaitu Desa Wisata Jamu Kiringan karena potensi wisatanya
yang besar dan unik!
#inikotaku #esaunggul






menarik jga ya, klau bole tau di situ ada paket"nya ngga?
ReplyDeleteMie lethek emang enak sih mirip2 kek pasta gitu, kalau miedes belom pernah nyoba
ReplyDeletemenarik untuk dikunjungi, biar kaga itu-itu aja objek yg dikunjungi ketika ke jogja
ReplyDeleteMangut mbah marto enakkk, tp tempatnya aga masuk gg
ReplyDelete