
Babak 1
Di suatu masa, hiduplah
seorang raja yang bernama raja munding wangi. Raja tersebut memiliki permaisuri
yang bernama ratu dewi kartika. Sepasang Raja dan Ratu itu kini memiliki
seorang puteri yang bernama Dewi Srengenge. Walaupun Raja Munding Wangi sudah
memiliki seorang puteri yang sangat cantik akan tetapi Raja tersebut ingin
memiliki putera untuk menggatikan dirinya di suatu hari nanti.
Raja Munding Wangi :
(menunjukan wajah yang murung)
Ratu Dewi Kartika :
“akang, kenapa kau selalu murung ?”
Raja Munding Wangi : “aku
ingin memiliki putera ”
Ratu Dewi Kartika : “tapi kau kan sudah memiliki puteri
yang
Sangat
cantik !”
Raja
Munding Wangi : “aku tidak yakin kalau puteri kita nanti
Dapat
menggantikan akang untuk
Memimpin
negeri ini !”
Dewi
Srengenge : “ayah , ibu ada apa
sih, kok ribut-ribut ?”
Ratu
Dewi Kartika : “tidak ada apa-apa kok nak.”
(pembicaraan tersebut di dengar oleh Dewi
Mutiara)
Raja Munding Wangi pergi ke kamar bersama
istri nya.
Babak 2
Detelah mendengar
pembicaraan, Dewi Mutiara berniat jahat untuk membunuh Ratu Dewi Kartika, agar
dewi mutiara dapat menikah dengan Raja Munding Wangi dan dapat menggantikan
posisi Ratu Dewi Kartika.
Dewi Mutiara : (sambil berbicara di dalam hati)
“bagaimana
Kalau aku
bunuh saja Ratu Dewi Kartika
Agar aku dapat menikah dengan
baginda
Raja”
Tiba-tiba Raja datang.
Raja Munding Wangi : “ada apa kamu diam saja di sini ?”
Dewi Mutiara : “a … an
… an … anu”
Raja Munding Wangi : “anu anu, emang kamu punya panu?”
Dewi Mutiara : “bukan
baginda”
Raja Munding Wangi : “yasudah, cepat kau ambilkan air minum
Untuk Dewi Kartika!”
Dewi Mutiara : (sambil
bicara dalam hati) “ini kesempatan
Ku
untuk meracuni ratu.” “iya baginda”
Setelah Dewi Mutiara
selesai membuat mionuman untuk Ratu Dewi Kartika, Dewi Mutiara memasukkan racun
kedalam minuman Ratu Dewi Kartika.
Dewi Mutiara : (berjalan kearah nya dengan membawa
minuman nya)
“silahkan ratu”
(menyodorkan
minuman kearah dewi Kartika)
Ratu
Dewi Kartika : (mengambil minuman nya)
“terimakasih
Dewi mutiara”
Lalu Ratu Dewi Kartika
meminum nya, dan tiba-tiba dia merasakan reaksi racun nya (akhir nya nyawa nya
tidak terselamat kan). Dewi srengenge dan raja munding wangi mendengar teriakan
ratu dewi kartika, mereka berlari menuju ratu dewi kartika yang sudah
tergeletak tak bernyawa.
Dewi srengenge :
“ibu ? ibu ? ibu bangun. Ibu ? ibu bangun !
Ibu kumohon
bangun! Ibuuuu !!”
Raja
munding wangi : “istriku bangun ! bangun istriku !
Ini sungguh
tidak lucu ! istriku !”
Lalu dewi mutiara datang
menghampiri dewi srengenge dan raja munding wangi.
Dewi
Mutiara : (pura-pura terkejut)
“apa yang terjadi
Baginda?
Ke…kenapa Ratu Dewi Kartika
tidur
dilantai?”
Raja Munding Wangi : “apa yang kau berikan pada istriku?”
Dewi Srengenge : “Dewi
Mutiara, apa yang kau lakukan
Pada
ibuku?”
Dewi Mutiara : “demi apapun, saya tidak melakukan
apapun
Pada Ratu
Dewi Kartika!”
Babak 3
Beberapa tahun kemudian, Dewi Mutiara dan Raja Munding Wangi menikah dan
mereka dikaruniai seorang putera yang diberi nama Pangeran Andika.
Pangeran Andika : “Mak, kenapa daddy lebih sayang pada
Dewi Srengenge
dari pada aku mak?”
Dewi Mutiara : “karena Dewi Srengenge adalah anak
kandung dari istri yang paling disayang
Oleh daddy, yaitu Dewi Kartika.”
Pangeran Andika : “lalu,
Dewi kartika sekarang ada dimana?”
Dewi Mutiara : “dia
sudah meninggal, nak”
Pangeran Andika : “mak, aku
juga ingin disayang oleh daddy
Seperti daddy menyayangi Dewi Kartika!”
Lalu Pangeran Andika pergi memancing ke
sungai.
Dewi Mutiara : “hmm… Dewi srengenge harus pergi
dari
Istana ini
agar anakku tidak memiliki pesaing untuk menjadi penerus Suamiku!”
Babak 4
Karena Dewi Mutiara ingin
Pangeran Andika menjadi penerus Raja Munding Wangi, Dewi Mutiara berniat untuk
membuat Dewi Srengenge menjadi penyakitan agar dia di usir dari istana dan
anaknya tidak memiliki pesaing untuk menjadi penerus suaminya.
Dewi Mutiara : “bagaimana kalau aku utus dayang
untuk pergi kedukun dan menyuruh
dukun itu
Membuat dewi Srengenge menjadi bisulan.”
Kemudian Dewi Mutiara memanggil dayang
tersebut.
Dewi Mutiara : “dayangku cepat kemari, aku ingin
Menyuruhmu!”
Dayang : “ada apa ratu?”
Dewi Mutiara : “ aku ingin kau pergi di belakan
bukit ketiak
Untuk
menemui dukun paling hebat di negeri
Ini. Dan kau
bilang padanya bahwa aku
Menyuruhnya
untuk membuat tubuh Dewi
Srengenge
dipenuhi oleh bisul!”
Sang dayang terkejut.
Dayang : “ ta..ta..tapi ratu?”
Dewi Mutiara : “ tapi, tapi tak ada tapi-tapian
cepat!”
Dayang : “baik Ratu”
Setelah dayang sampai di
tempat dukun tersebut, dukun itu sudah mengetahui niatnya.
Dukun : “saya sudah tahu tujuan
kamu datang kesini!”
Dayang : “tapi saya kan belum
bicara?”
Dukun : “itu
karena dukun terhebat!, lalu kau di
utus Ratu untuk membuat Dewi Srengenge
bisulan kan?”
dayang : “ya
tepat, yasudah sekarang cepat kau
lakukan!”
Dukun :
“baik, akan tetapi saya minta waktu sampai
Dewi
Srengenge bangun dari tidurnya pada
Esok hari!”
Dayang :
“OK.. akan saya tunggu!”
Keesokan paginya Dewi Srengenge bangun dan
langsung berteriak.
Dewi Srengenge : “tidak…..!!!”
Lalu seluru isi datang menghampiri Dewi
Srengenge.
Raja Munding Wangi : “ada
apa anakku? Kenapa dengan tubuhmu?”
Dewi Srengenge : “aku juga tidak tahu ayah!”
Raja Munding Wangi : “
kalau begitu, ayah akan segera panggilkan
tabib dari
Malaysia!”
ketika tabib dari Malaysia datang.
Tabib 1 : “saye akan cuba sembuhkan penyakit
ni!”
Dewi Srengenge : “ silahkan tabib!”
Tabib 1 : (membaca mantra)
Tabib 1 : “
maaf, rupanye saye tak bisa sembuhin
penyakit ni!”
Dewi Srengenge : “ayah gimana ini tabib ini tidak bisa
sembuhkan penyakitku!”
Raja Munding Wangi : “ayah
tahu anakku, tapi ayah masih memiliki
Dua orang tabib lagi. Ayah akan coba
panggil
Dari india terlebih dahulu!.
Setelah beberapa jam akhirnya tabibnya pun
datang.
Tabib 2 : “acha..acha.. ini
penyakit mudah
Disembuhkan!”
Dewi Srengenge : “ayo cepat sembuhkan aku!”
Tabib 2 : “brbrbrbrb…. Acha…acha…
saya kayaknya
Tidak bisa sembuhkan!”
Raja Munding Wangi :
“tenang anakku, pasti tabib yang kali ini
Bisa sembuhin kamu!”
Keesokan paginya tabib dari arab datang.
Tabib 3 : “astagfirullah… penyakit
apa ini? Bisulnya
kok banyak, tapi ane akan coba sembuhin
ente!”
Dewi Srengenge : “ayo.. cepat saya sudah tidak sabar!”
Tabib 3 : “astagfirullah… penyakit
apa ini sampe-
Sampe ane tidak bisa sembuhin ente?”
Setelah mereka tahu bahwa
penyakitnya tidak bisa disembuhkan, Dewi mutiara menyuruh Raja Munding Wangi
untuk mengusir Dewi Srengenge.
Dewi Mutiara : “suamiku, saya pikir dengan adanya
Penyakit Dewi Srengengeitu akan membuat
kerugin Untuk seluruh negeri ini!”
Raja Munding Wangi : “ide
kamu bagus juga, aku akan menggusir
Anakku agar anakku tidak menjadi
Gunjingan di negeri ini!”
Dewi Mutiara : “tepat.”
Lalu Raja Munding Wangi memanggil Dewi
Srengenge.
Raja Munding Wangi : “puteriku tersayang< cepat kesini!”
Dewi Srengenge : “ada apa ayah?”
Raja Munding Wangi : “ayah memintamu untuk pergi
meninggalkan Istana ini
untuk sementara, selama penYakitmu
belum sembuh.”
Dewi Srengenge : “tapi ayah, aku tidak mau!”
Raja Munding Wangi : “tapi ini semua demi kebaikanmu!”
Dewi Srengenge : “kalau begitu aku akan lakukan itu!”
Akhirnya Dewi Srengenge pergi dari istana.
selama satu minggu dewi srengenge berjalan jalan hingga menemukan laut yang
jernih, lalu dewi Srengenge mencoba untuk mencelupkan kakinya dan setelah
dicelupkan bisulnya dikaki menjadi bersih bahkan tak ada bekasnya.
Dewi Srengenge : “lho,kenapa bisul dikaki ku hilang?
Mendingan .
Aku celupkan seluruh
tubuhku
agar aku sembuh.
Setelah dia mencelupkan diri ia menjadi cantik seperti semula
dan ia tidak hanya cantik saja namun dia menjadi ratu pantai selatan yaitu Nyi
Roro Kidul
No comments:
Post a Comment